Sebagai calon seorang istri (hihihi ngarep.com)……banyak cari-cari ilmu untuk perbekalan nanti…..salah satunya : artikel tentang 10 Wasiat Untuk Istri, Sebenarnya nih artikel dah lama banget nemunya…..tapi baru sekarang sempet di tuangkan dalam blog ini. gw aja lupa nama sumber blognya apa…..bukan maksud mo berplagiat tapi gw lupa…..heheheh…. dan ini menjadi sumber insprirasi gw dan juga para wanita yang akan menikah nantinya ^_^
10 WASIAT Untuk Istri
Istri memegang peranan penting dalam keluarganya, maka ia dituntut untuk memahami peranan tersebut lalu mengaplikasikannya dalam kehidupan berkeluarga. Berikut beberapa wasiat untuk mereka yang berhasrat menjadi istri yang mendambakan keluarga bahagia.
1. Takwa kepada Allah SWT dan menjauhi maksiat.
Sesungguhnya kemaksiatan menghancurkan negeri dan menggoncang kerajaan. Oleh karena itu janganlah berbuat maksiat dan jagalah Allah SWT maka dia kan menjagamu beserta keluarga dan rumahmu.
HAti-hatilah wahai saudariku muslimah dari berbuat maksiat, khususnya :
- Meninggalkan Shalat atau mengakhirkannya atau menunaikannya dengan cara tidak benar
- Duduk di majlis Gibah dan Namimah, berbuat Riya dan Sum’ah
- Menjelekan dan mengejek orang lain. Allah SWT berfirman “Wahai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olokan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokan) dan janganlah wanita-wanita (mengolok-olokan) wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokan)” (QS. Al Hujurat : 11)
- Keluar menuju pasar tanpa kepentingan yang sangat mendesak dan tanpa didampingi mahram.
- Mendidik anak dengan pendidikan barat atau menyerahkan pendidikan anak kepada para pembantu dan pendidik-pendidik yang kafir
- Meniru wanita-wanita kafir. Rasulullah SAW bersabda :”Siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka”(HR. Imam Ahmad dan Abu Daud serta dishahihkan Al-Albany).
- Membiarkan suami dalam kemaksiatannya.
- Tabarruj (Pamer kecantikan) dan Sufur (membuka Wajah)
- Membiarkan supir dan pembantu masuk kedalam rumah tanpa kepentingan yang mendesak
2. Berupaya Mengenal dan memahami suaminya
Hendaknya engkau berupaya memahami suamimu. Apa-apa yang ia sukai, berusahalah memenuhinya dan apa-apa yang ia benci, berupayalah menjauhinya dengan catatan selama tidak dalam perkara maksiat kepada Al-Khalik (Allah ‘Azza WAjalla)
3. Ketaatan yang nyata kepada suami dan bergaul dengan baik
Sesungguhnya hak suami atas istrinya itu besar. Rasulullah SAW bersabda : “Seandainya aku boleh memerintahkanku seseorang sujud kepada orang lain, niscaya aku perintahkan istri untuk sujud kepada suaminya”.(HR. Imam Ahmad dan Tarmizi, dishahihkan oleh Al-Albany)
Hak suami yang pertama adalah ditaati dalam perkara yang bukan maksiat kepada Allah SWT dan baik dalam bergaul dengannya serta tidak mendurhakainya. Rasullah SAW bersabda : “Dua golongan yang shalatnya tidak akan melewati kepalanya, yaitu budak yang lari dari tuannya hingga kembali dan istri yang durhaka kepada suaminya hingga kembali (HR. Thabrani dan Hakim, dishahihkan oleh Al-Albany)
Ketahuilah, engkau termasuk penduduk surga dengan izin Allah SWT, jika engkau bertakwa kepada Allah SWT dan taat kepada suamimu.
4. Bersikap Qanaah (merasa cukup)
Kami meninggikan wanita muslimah ridha dengan apa yang diberikan untuknya baik sedikit ataupun banyak. Maka janganlah ia menuntut di luar kesanggupan suaminya atau meminta sesuatu yang tidak perlu.
5. Baik dalam mengatur urusan rumah tangga
Seperti mendidik anak-anak dan tidak menyerahkannya pada pembantu, menjaga kebersihan rumah dan menatanya dengan baik dan menyiapkan makanan pada waktunya.
Termasuk pengaturan yang baik adalah istri membalanjakan harta suaminya pada tempatnya (dengan baik), maka ia tidak berlebih-lebihan dalam perhiasan dan alat-alat kecantikan.
6. Baik dalam bergaul dengan keluarga suami dan kerabat-kerabatnya, khususnya dengan suami sebagai orang yang paling dekat dengannya.
Wajib bagimu untuk menampakkan kecintaan kepadanya, bersikap lembut, menunjukkan rasa hormat, bersabar atas kekeliruannya dan engkau melaksanakan semua perintahnya selama tidak bermaksiat kepada Allah SWT semampumu.
7. Menyertai Suami dalam perasaanya dan turut merasakan duka cita dan kesedihannya.
Jika engkau ingin hidup dalam hati suamimu, maka sertailah ia dalam duka cita dan kesedihannya.
8. Bersyukur (berterima kasih) kepada suami atas kebaikannya dan tidak melupakan keutamaannya
Wahai istri yang mulia, Rasa terima kasih pada suami dapat kau tunjukan dengan senyman manis di wajahmu yang menimbulkan kesan di hatinya, hingga terasa ringan baginya kesulitan yang dijumpai dalam pekerjaannya. Atau engkau ungkapkan dengan kata-kata Cinta yang memikat dan menyegarkan kembali cintamu di hatinya. Atau memafkan kesalahan dan kekuarangannya dalam menunaikan hak-hakmu dengan membandingkan lautan keutamaan dan kebaikannya kepadamu.
9. Menyimpan Rahasia suami dan menutupi kekurangannya (aibnya)
Istri adalah tempat rahasia suami dan orang yang paling dekat dengannya, serta paling tau kekhususannya. Saudariku, simpanlah rahasia-rahasia suami mu, tutuplah aibnya dan jangan engkau tampakan kecuali karena maslahat yang syar’i seperti mengadukan perbuatan dhalim kepada Hakim atau Mufti atau orang yang engkau harapkan nasehatnya.
10. Kecerdasan dan kecerdikan serta berhati-hati dari kesalahan
Termasuk kesalahan adalah : Seorang istri menceritakan dan menggambarkan kecantikan sebagian wanita yang dikenalnya kepada suaminya. PAdahal Rasulullah SAW telah melarang hal itu dalam sabdanya : “Janganlah seorang wanita bergaul dengan wanita lain lalu mensifatkan wanita itu kepada suaminya sehingga seakan-akan suaminya melihatnya”. (HR. Bukhary dalam An-Nikah)
(Rumah tangga tanpa problema -Syaikh Mazin Bin Abdul KArim Al-Farih)
Read Full Post »